Saat semua bertahan dalam alunan, bercerita
Angin berhembus cepat, semua menghilang dan melayang jauh
Dan akan melayang
Terlintas rasa yang mudah hilang
Syabidap parirap pampapin
Syabidap, suara hati bercuap
Syabidap parirap pampapin
Syabidap, give the little things you got
Terbang tinggi di awan tak terbayang, ku bertahan
Dan hati pun bahagia saat melayang, ku melintas jauh
Dan akan melayang
Rasa sepi akan mudah hilang (Baby, see me right now..)
Syabidap parirap pampapin
Syabidap, suara hati bercuap
Syabidap parirap pampapin
Syabidap, give the little things you got
Sebutlah lagu ini dengan judul Syabidap. Asphoria yang menggubahnya. Isinya tentang deskripsi sebuah suasana bahagia. Tiap patah kata dalam lirik lagu ini diucapkan selaras dengan nada yang mewarnainya. Tak cuma berdeskripsi, kuartet asal Bogor-Jawa Barat ini juga berfilosofi tentang memberi hal kecil sebagai sesuatu yang bersebab-akibat dengan topik si lagu. Semua itu berpilin indah dalam satu lagu. Ya, baru satu lagu di urutan pertama, dia yang orisinil.
Sekarang coba simak empat Syabidap setelahnya. Asphoria merelakan diri racikannya dirombak dengan bumbu-bumbu berbeda oleh empat musisi lain. Adalah Floopers Boy, seorang musisi elektronika dari Serang-Banten. Di meja olah digitalnya, Syabidap berubah menjadi musik electronic dance yang lebih enerjik. Olahan sewarna juga tampak di Syabidap versi Various Flames. Proyek solo seorang seperempat Asphoria ini juga menjadikan Syabidap lebih tekno, meski unsur bunyi organik tetap ia masukkan. Lalu ada Maspey. Masih bernafas elektronika, lagu Syabidap kini ditaburi bermacam bebunyian. Dari tepukan tangan, hingga liukan synthesizer di penghujung lagu. Nah yang terakhir inilah yang paling beda. Nama aslinya Lúlía Mínervudóttir, panggil saja dia Ms. Luluby atau Lulu. Syabidap dari rahim artistik gadis asal Islandia ini lahir dengan suara anak-anak. Tanpa iringan instrumen lain, versi ini menjadikan Syabidap sebuah akapela dengan suara bocah. Menggemaskan.
Tak ada yang berubah dari Asphoria di empat tahun terakhir selama mereka ada. Yang berbeda paling buah eksplorasi musikal yang terus mereka praktikkan. Syabidap inilah yang kemudian terbentuk di laboratorium kreatifitas Asphoria. Seraya menampilkan kebaruan dalam satu benang merah yang sama, Syabidap hadir menjadi buah karya yang layak disimak. Bukan hanya bagi mereka yang telah kenal gubahan Asphoria lainnya, tapi juga untuk kalian yang ingin berkenalan dengan kuartet penebar euforia ini.
credits
released December 24, 2013
"syabidap" written by AF Alfansuri & Maulana Rau
Music by Asphoria
Recorded, Mixed, and Mastered by Riandi Priantoro
Cover taken and designed by AF Alfansuri
Remixers:
Floopers Boy
Name : Rizky Anjasmara
Origin : Serang, Indonesia
Twitter : @anjazz_asmara
soundcloud.com/floopersboy
Seattle band conjure a summer-ready dreamscape through a swirling combination of dream pop, psychedelia, and disco. Bandcamp New & Notable May 11, 2022
Western State Hurricanes were an early iteration of The Long Winters, and some of that band’s beloved songs turn up here in an early state. Bandcamp New & Notable Mar 16, 2020